Kehamilan merupakan masa-masa istimewa bagi tiap calon Ibu. Namun, di tahap awal dan terutama saat memasuki trimester akhir saat kondisi perut yang sudah semakin membesar, kadang membuat Ibu merasa lelah sehingga menyebabkan stres.
Keadaan ini memang kerap terjadi, sehingga dapat membuat Ibu tidak nyaman. Hal ini dapat membuat Ibu sulit tidur, misalnya ; sakit kepala, kehilangan nafsu makan atau makan berlebihan.
Penyebab :
• Mual, sembelit, lelah atau sakit punggung.
• Perubahan suasana hati.
• Merasa khawatir.
Risiko :
• Meningkatkan Reaksi Alergi pada Si Kecil
Menurut sebuah penelitian di Radboud University Belanda mengatakan bahwa stres berhubungan dengan komposisi mikrobiota usus yang buruk dan meningkatkan reaksi alergi Si Kecil. Studi ini mengukur tingkat stres dan kecemasan Ibu hamil dari uji coba air liur, dan mengambil sampel feses dari 56 bayi usia 7 hari hingga 4 bulan. Ibu yang mengalami stres akan menunjukkan kadar kortisol yang tinggi, sehingga, pada usus Si Kecil terdapat lebih banyak bakteri proteo dan asam laktat.
• Meningkatkan Tekanan Darah
Tak hanya itu, stres juga dapat menyebabkan tekanan darah Ibu meningkat sehingga berisiko untuk mengalami penyakit jantung.
• Si Kecil Lahir Prematur
Ketika Ibu hamil, stres dapat menyebabkan Si Kecil lahir prematur (sebelum 37 minggu kehamilan) atau lahir dengan berat badan rendah.
Cara Mengurangi Stres:
• Cari tahu apa penyebab stres dan cerita pada pasangan.
• Jaga pola tidur, rutin olahraga, dan pastikan Ibu makan dan minum yang cukup. Penuhi asupan protein dan cairan, salah satunya, Ibu dapat mengkonsumsi susu kehamilan NestlĂ© MOM&me dua kali sehari.
• Coba aktivitas untuk relaksasi, seperti yoga prenatal atau meditasi.
Selalu pastikan Ibu selalu sehat dan bebas stres selama kehamilan agar Si Kecil kelak tumbuh optimal sejak dalam kandungan!
Sumber : https://www.nestlenutrition-institute.org/country/id/News/Pages/StresSelamaKehamilanDapatMemengaruhiMikrobiotaUsus